Bola Bola dari TIMNAS INDONESIA

Bola bola dan bola awalnya ga ngeh sama sekali sama bola biarpun waktu piala dunia wah lebih milih tidur, tergelitik liat bola gara-gara headlinenya INDONESIA VS Malaysia (a.k.a malingsia :habis sebel ma kelakuan para maling siy :p ) jadi tertantang penuh buat ngeliat Timnas Indonesia idaman kita melibas habis si maling ini. Lah kok ngeliat ketangkasan Timnas bikin darah bergemuruh buat pengen liat lagi lagi dan lagi... hehehe biarpun banyak yang bilang pesona tim naturalisasi si Irfan Bachdim menyedot jutaan wanita Indoensia waktu itu buat rajin nonton pertandingan Timnas Indonesia, tapi tidak buatku karena pyur... aq seneng banget sama gaya bermain mereka biarpun bener2 bodoh banget masalah aturan bermain bola seperti offside, kick off, striker, tendangan sudut, penalti dll.. blas ga tau aq wkwkwwkwk....

Dan kini mulai mengikuti perkembangan permainan Timnas Indonesia dan mulai sedikit ngerti aturan biarpun searching di internet sendiri dan nanya2 temen kantor.. mbak Galuh dan Daniel thx a lot ya dah njelasin aturan maen bola wkwkw.
Sekarang aq ngerti tips dan trik cara bermain yang bener2 powerfull (menurutku) dari Timnas Indonesia tercinta.

Yang paling ciamik bangett dan aq seneng banget sampe kebawa mimpi yaitu semalem. Aku berikan semua jempolku buat Timnas Indonesia bangga banget menjadi bangsa Indonesia. Permainannya yang cantik tendangan gol yang cantik dari el Loco Christian Gonzales.. SUPERRR banget. Biarpun semua pemain TOP2 juga, Firman Utina dan Nasuha yang hebat banget biarpun lagi sakit tapi tetep maen arrrggg Ruaarrrr Biasaa... dan Bepe dengan kumis tipis yang manis hehehe..

Tanggal 26 dan 29 nanti aq bakalan liat pertandingan Timnas Indonesia dengan si malingsia again :D leg 1 leg 2

Support Full for TIMNAS INDONESIA muaachhhh (moga kangmas ga jealous hehehe )

Seserahan/Peningset singset set :D


Kutipan atau wacana ini sengaja aq lampirkan gara2 aq nyari info seserahan buat pelangkah kakakku tapi bisa jadi buat bantuin temen2 juga yang butuh info nyari seserahan yang lengkap, tapi ga harus sama kok, karena inti menikah itu tidak memberatkan pihak laki2. Kudu nduwe roso pengerten kata ibuku. So silahkan disimak.

Prosesi penyerahan seserahan dari cpp (calon pengantin pria) ke cpw (calon pengantin wanita) biasanya ada di setiap pernikahan. Seserahan atau srah-srahan atau peningset kalo dari perspektif yang saya ketahui adalah pihak calon suami memberikan barang-barang kepada calon istri yang nantinya barang-barang tersebut dapat digunakan oleh calon istri setelah menikah nanti. Kelengkapan barang-barang seserahan juga tergantung dari kemampuan pihak calon suami (kocek sendiri or dari ortu).

Dengan adanya maksud dari seserahan diatas maka dalam persepsi saya, barang-barang yang perlu diberikan antara lain:

wajib (baca: umum-nya ada)

  • perangkat sholah: mukena, sajadah, Al qur’an.
  • pakaian (jamuan) cpw: kain kebaya, kain batik (motif: sido mukti/ sido mulyo/ sido luhur/ sido asih), stagen, kerudung/jilbab, 1 set daleman, tas, sepatu.
  • besan (jamuan): 1 set kain (motif: truntum*).
  • ibu-besan: kain batik dan kain mori putih (sebagai kain pemesing*).
  • pelangkah*: 1 stel pakaian; bisa ditanyakan agar yang diberi tidak kecewa.
  • makanan: jadah, jenang, wajik; yang lengket-lengket supaya pasangannya lengket terus.
  • buah: 2 buah jeruk gulung sbg lambang telah gemulung (bertekad bulat), Pisang ayu dan suruh ayu 1 tangkep; sbg lambang sedyo rahayu (sejahtera)

sekunder (baca: tergantung kemampuan)

  • perhiasan emas: bisa digunakan untuk tabungan bagi istri.
  • perlengkapan mandi: handuk, sabun, shampoo, body lotion, dll.
  • perlengkapan rias: bedak, parfum, Manicure Set, dll.
  • 1 set pakaian sehari-hari: 1 stel baju+bawahan formal + 1 set daleman + jilbab + sepatu formal + tas multi purpose.
  • pakaian (santai/ tidur): 1 stel baju tidur, 1 set daleman.

Yang perlu diperhatikan lagi adalah:

  • barang-barang tersebut dikemas atau di-package.
  • jumlah total kemasan (box) yang nantinya diserahkan harus ganjil.

Ada baiknya barang-barang tersebut dikomunikasikan dengan calon istri agar nantinya bisa digunakan oleh istri, jangan sampai nanti tidak digunakan karena salah ukuran, dll. Lebih enak lagi kalo pengadaannya dilakukan dengan calon istri. Kegiatan pengadaan ini ada kemungkinan membutuhkan waktu yang lama, apalagi jika waktu anda terbatas. So, mulailah belanja sedini mungkin agar milih-milih nya bisa tidak tergesa-gesa dan mendapat barang yang sesuai selera.

Nah, sekarang tinggal disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran yang ada. Tiap-tiap kelompok barang tidak harus lengkap. Jangan lupa merencanakan orang yang akan membawa nya nanti……

footnote:

  • truntum: motif diambil dari kata tumaruntum atau bertumbuh, merupakan motif batik yang mesti dikenakan orang tua pasangan sehingga bisa memberi tuntunan dan nasihat.
  • kain pemesing: gantinya kain milik nenek ketika dulu kita masih digendong nenek dan kita ompolin.
  • pelangkah: jika pernikahan tersebut melangkahi kakak dari cpw – jumlah tergantung yang dilangkahi.
diambil dari http://blognyayoga.wordpress.com

Adat Pernikahan Jawa


Buat temen temen yang mau melakukan prosesi lamaran, kutipan berikut mungkin sebagai wacana atau pandangan untuk memudahkan proses awal lamaran sampai proses pernikahan.


Peningset , Peningsetan , Hantaran , Seserahan , Serah-serahan selanjutnya disebut peningsetan, adalah bagian dari prosesi upacara pernikahan secara adat Indonesia ( yang dahulunya ada pengertian bahwa peningsetan hanyalah digunakan oleh suku-suku di Jawa ). Padahal enggak, peningsetan juga digunakan oleh mayoritas suku-suku di Indonesia dalam melaksanakan prosesi upacara adat pernikahan mereka loh ternyata, hanya istilah yang digunakan antar kota - antar propinsi ( bus kaleeee.. ) berlainan antara satu daerah dengan daerah lainnya.


Peningset, Peningsetan , Hantaran , Seserahan , Serah-serahan , Ngebesan ( Jawa Barat, DKI Jaya, Jawa Tengah, DIJ, Jawa Timur ), Ranub Kong Haba ( NAD ), Manjolo Tanda ( Sumatera Utara ), Batimbang Tando ( Sumatera Barat ), Antaran ( Riau ), Tando ( Jambi ), Berasan / Adat Berangkat ( Sumatera Selatan ), Bekado ( Lampung ), Pahar ( Kalimantan Barat ), Memanggul ( Kalimantan Tengah ), Panglarang ( Kalimantan Selatan ), Mepadik ( Bali ), Kalo ( Sulawesi Tenggara ), Mewatarendem ( Sulawesi Utara ), Tape Dula ( Sulawesi Tengah ), Sompa ( Sulawesi Selatan ), Ngale-ngale ( Maluku ), Sito ( Nusa Tenggara Barat ), Belis ( Nusa Tenggara Timur ), dan Kaken ( Papua ) Ooooo, hampir semuanya pake kan? ^^,


Peningsetan yang dahulunya tidak wajib hukumnya, namun kini telah mengakar budaya dan menjadi bagian dari prosesi pernikahan secara umum. Peningsetan merupakan urutan keempat dalam prosesi pra-pernikahan dalam adat Jawa. Untuk sampai kepada langkah peningsetan, kita sebelumnya melewati 3 tahap prosesi adat yang lumayan ribet, tapi kapan lagi ngerasain prosesi istimewa pas mau nikah? Kecuali penggemar klub poligami yang bisa berkali-kali ngerasain peningsetan, hehe.. ^^, Peningsetan tuh juga bisa juga buat warning signal loh, yah istilahnya tu kalo tu cewe’ udah peningsetan brarti tu cewe’ udah masuk level 4, level yang dah lumayan sulit buat diganggu gugat ama cowok bandel yang suka coba-coba gaet cewe’ orang,, hehe,, ;p


Prosesnya begini :

  1. Nontoni
  2. Lamaran / Pinangan
  3. Jawaban
  4. Peningsetan


Nontoni


Di masa lalu, seseorang yang akan menikah belum tentu mengenal atau pernah bertemu ( bAhaSa aLAynYa kOpdAr ^^, ) , bahkan ada juga yang nge-lihat calon pasangannya aja belum pernah ( bonek / pasrah aja karena dijodohin ma orang tua yang masi kolot.. :( ). Karena dijaman babe kita atau embah kita tu masih kental yang namanya perjodohan ( yah sebenernya sih sampe sekarang juga masih ada walaupun udah nggak mayoritas begitu ), maka agar sang calon mendapat gambaran siapa jodohnya, maka pihak laki-laki mengirim agen rahasia ( agen som sumuriping banyu ), untuk mengetahui profil si gadis sasaran.


Lamaran


Apabila hasil penyelidikan dirasa memuaskan atau cocok dengan si calon pengantin pria dan si calon mempelai pria menerima pilihan orang tuanya, maka dibentuk suatu tim delegasi untuk melamarkan kepada orangtua si gadis. Dalam prosesi meminang ini tim utusan membawa bingkisan sebagai hadiah dalam suatu wadah yang dinamakan jodang. Jodang tu isinya makanan yang terbuat dari beras ketan ( keletan ), pisang raja setangkep ( pisang sanggan ), gula teh kopi, dan lauk pauk, dipikul oleh dua orang laki-laki dewasa ( pria ). Pada saat lamaran itu keluarga si gadis tidak memberikan suguhan makanan berat, cuma makanan kecil dan minuman ringan saja. Disini pihak laki-laki belum diberikan jawaban atas permohonan pinangannya loh.


Jawaban Lamaran

Dag.. dig.. dug.. nah iniii saatnya senam jantung.. Pada saat yang telah ditentukan (kesepakatan kedua belah pihak), keluarga si gadis membalas kunjungan kepada keluarga si laki-laki untuk memberikan jawaban atas lamarannya dengan membawa uborampe makanan balasan ( jika pinangan diterima lohhh… ). Kalo enggak diterima yaudah deh pasrah aja ma nasib,, T.T hehe..

Kalo diterima, kedua belah pihak merundingkan hari, tanggal dan waktu dilaksanakannya peningsetan.

Yang dibawa waktu prosesi jawaban lamaran :

  1. Makanan dari beras ketan, diantaranya wajik, jadah, jenang, ma makanan lain-lain yang lengket-lengket ( simbolis, harapannya, biar kedua keluarga jadi “lengket” hubungannya )
  2. Lauk pauk, berupa ayam goreng, sambal goreng juga, krupuk, ma telur.
  3. Gula, teh, kopi


Nah, ni dia ni si Peningsetan..

*Peningset dari kata “singset” yang berarti pengikat*

Jadi, peningset adalah barang-barang yang dibawa oleh pihak calon pengantin pria yang diserahkan kepada pihak calon pengantin wanita sebagai tanda pengikat (Marmien Sardjono, 1996 : 25). Kedua belah pihak orangtua bersepakat untuk menjadi besan ( mertua ) dan kedua calon mempelai bersedia menjadi menantu dan bersedia melangsungkan pernikahan untuk menjadi sepasang suami-istri dalam ikatan resmi sebuah perkawinan.

Peningsetan adalah penyerahan uborampe pengikat dari keluarga perjaka kepada keluarga si gadis . Secara adat ini dilakukan jauh hari sebelum / jauh bulan sebelum hari pernikahannya.


Nih uborampenya yang diisin kedalem jodang ( sekarang jodang pake boks hantaran yang modern dan cantik-cantik getoooohhhh.. ) :

  1. Baki berisi :
  • Pisang Raja dua sisir / setangkep / sanggan yang ulir-ulirnya genap, dihias dengan kertas emas dan dililiti dengan benang kawe, maksunya tuh biar hidup mempelai nantinya kayak raja.
  • Sirih ayu atau kinang sebagai lambang sedyo rahayu yang bermakna sebagai harapan agar sejahtera
  • Bunga telon ( 3 macam bunga, terdiri dari bunga mawar merah, mawar putih, ma bunga kenanga )

Semua itu disebut dengan sanggan dengan maksud simbolis bahwa semua yang terjadi nantinya akan ditanggung bersama ( disonggo bareng ).


  1. Baki yang berisi 2 buah Jeruk Gulung yang dihias, artinya adalah gemoloning karep atau kebulatan dan keseriusan tekad. Majuuuuuuuu!!!!! Hehe..
  2. Baki yang berisi 7 potong Tebu Wulung / Tebu hitam, yang bermakna anteping kalbu atau kemantapan hati.
  3. Baki lagi yang berisi 2 butir Cengkir Kelapa Gading ( klamud ) yang dihias, yang disimbolkan sebagai kencenging pikir, kehendak yang sudah bulat, teguh, dah telah dipikir masak-masak.
  4. Kain batik tradisional yang nama motifnya melambangkan cita-cita yang luhur, contonya tu kayak kain batik motif Sido Mukti, Sido Mulyo, Sido Luhur, dll, yang penting nama motifnya yang bagus-bagus nama dan artinya.
  5. Gemekan ( kain untuk kemben ).
  6. Stagen putih yang terbuat dari benang lawe, yang melambangkan sandang ( kumlawe ) sebagai pengikat suci.
  7. Padi, beras, gula jawa, garam sebagai lambang bahwa sang pria mampu memberi makan sang gadis, ditambah empon-empon ( obat-obatan tradisional ) agar terhindar dari penyakit dan kesulitan gitu.
  8. Baki lagi nih, isinya makanan kecil yang terbuat dari ketan, yaitu a wajik, jadah, rengginan, gandos, jenang, dll yang dari ketan-ketan gitu. Ditambah gula, teh, dan kopi, maksudnya biar kedua besan dan kedua calon mempelai tetep “lengket”.

10. Uang dan perhiasan, uang disini disebut petukon, jumlahnya bebas, disesuaiin aja ma kemampuan sang mempelai pria.

11. Lauk pauk berupa ayam goreng, sambel goreng, krupuk, bakmi, ma telur.

12. Sejanjang kelapa yang dipikul sendiri.

13. Sepasang ayam hidup ( jantan-betina ) dibawa pake kain cinde, nge-lambangin kehidupan dan kesejahteraan serta keturunan.

14. Hasil bumi, ( 3 macam buah ), buah yang tumbuhnya dipermukaan tanah (semangka, labu, salak, nanas, melon), yang terpendam (ubi-ubian, kacang tanah, bengkoang), ma yang nggantung dipohon (jeruk, apel, jambu, pepaya, buah pir, jambu, dll.)

15. Kain pemesing ( jika masih memiliki kakek atau nenek), berupa kain untuk nenek dan sarung untuk kakek. Simbolisnya untuk menghormati kakek dan nenek kita yang merawat kita ketika kecilnya, mengganti kain milik nenek dan sarung milik kakek yang pernah kita “mengompol” disana saat kita dirawat oleh mereka.

16. Pelangkah ( jika memiliki kakak yang belum menikah dan dilompati oleh adiknya ), harus ada yang berbentuk ayam dan perahu.

  • Ayam : sebagai lambang pandai mencari nafkah, kasing sayang, dan tanggung jawab.
  • Kapal / perahu : sebagai gambaran untuk orang yang mengarungi kehidupan yang penuh tantangan.



Pada perkembangannya, peningset ditata, dibentuk, dan dikemas dengan cantik dan spesial karena pesta perkawinan kini merupakan pagelaran yang dirancang secara apik dan merupakan pertunjukan bagi para hadirin undangan, termasuk juga didalamnya peningset yang akan diarak dan ditonton oleh para tamu undangan.


SUMBER :

Wawancara dengan :

  • Ny. Hj. Retno Savitri, S.H. ( “Savitri Perlengkapan Hantaran & Pernikahan” )
  • Ny. Hj. Lies Adang Pratiknyo ( “Kartini” Salon )
  • Team “Savitri Perlengkapan Hantaran & Pernikahan”
  • Beberapa perias besar dijogja


DAFTAR PUSTAKA

Herina Yuwati, 2001, Kreasi Baki Hantaran Peningset, Jogja, AKS “AKK”

Marmien. S, 1996, Rias Pengantin Gaya Yogyakarta, dengan Segala Upacaranya, Jogja, Kanisius

Retnosari Septiani, STP & Murniyati. SS, Pusat Kajian Makanan Tradisional. PKMT. UGM.

== diambil dari http://www.savitri-group.com ==