Seserahan/Peningset singset set :D


Kutipan atau wacana ini sengaja aq lampirkan gara2 aq nyari info seserahan buat pelangkah kakakku tapi bisa jadi buat bantuin temen2 juga yang butuh info nyari seserahan yang lengkap, tapi ga harus sama kok, karena inti menikah itu tidak memberatkan pihak laki2. Kudu nduwe roso pengerten kata ibuku. So silahkan disimak.

Prosesi penyerahan seserahan dari cpp (calon pengantin pria) ke cpw (calon pengantin wanita) biasanya ada di setiap pernikahan. Seserahan atau srah-srahan atau peningset kalo dari perspektif yang saya ketahui adalah pihak calon suami memberikan barang-barang kepada calon istri yang nantinya barang-barang tersebut dapat digunakan oleh calon istri setelah menikah nanti. Kelengkapan barang-barang seserahan juga tergantung dari kemampuan pihak calon suami (kocek sendiri or dari ortu).

Dengan adanya maksud dari seserahan diatas maka dalam persepsi saya, barang-barang yang perlu diberikan antara lain:

wajib (baca: umum-nya ada)

  • perangkat sholah: mukena, sajadah, Al qur’an.
  • pakaian (jamuan) cpw: kain kebaya, kain batik (motif: sido mukti/ sido mulyo/ sido luhur/ sido asih), stagen, kerudung/jilbab, 1 set daleman, tas, sepatu.
  • besan (jamuan): 1 set kain (motif: truntum*).
  • ibu-besan: kain batik dan kain mori putih (sebagai kain pemesing*).
  • pelangkah*: 1 stel pakaian; bisa ditanyakan agar yang diberi tidak kecewa.
  • makanan: jadah, jenang, wajik; yang lengket-lengket supaya pasangannya lengket terus.
  • buah: 2 buah jeruk gulung sbg lambang telah gemulung (bertekad bulat), Pisang ayu dan suruh ayu 1 tangkep; sbg lambang sedyo rahayu (sejahtera)

sekunder (baca: tergantung kemampuan)

  • perhiasan emas: bisa digunakan untuk tabungan bagi istri.
  • perlengkapan mandi: handuk, sabun, shampoo, body lotion, dll.
  • perlengkapan rias: bedak, parfum, Manicure Set, dll.
  • 1 set pakaian sehari-hari: 1 stel baju+bawahan formal + 1 set daleman + jilbab + sepatu formal + tas multi purpose.
  • pakaian (santai/ tidur): 1 stel baju tidur, 1 set daleman.

Yang perlu diperhatikan lagi adalah:

  • barang-barang tersebut dikemas atau di-package.
  • jumlah total kemasan (box) yang nantinya diserahkan harus ganjil.

Ada baiknya barang-barang tersebut dikomunikasikan dengan calon istri agar nantinya bisa digunakan oleh istri, jangan sampai nanti tidak digunakan karena salah ukuran, dll. Lebih enak lagi kalo pengadaannya dilakukan dengan calon istri. Kegiatan pengadaan ini ada kemungkinan membutuhkan waktu yang lama, apalagi jika waktu anda terbatas. So, mulailah belanja sedini mungkin agar milih-milih nya bisa tidak tergesa-gesa dan mendapat barang yang sesuai selera.

Nah, sekarang tinggal disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran yang ada. Tiap-tiap kelompok barang tidak harus lengkap. Jangan lupa merencanakan orang yang akan membawa nya nanti……

footnote:

  • truntum: motif diambil dari kata tumaruntum atau bertumbuh, merupakan motif batik yang mesti dikenakan orang tua pasangan sehingga bisa memberi tuntunan dan nasihat.
  • kain pemesing: gantinya kain milik nenek ketika dulu kita masih digendong nenek dan kita ompolin.
  • pelangkah: jika pernikahan tersebut melangkahi kakak dari cpw – jumlah tergantung yang dilangkahi.
diambil dari http://blognyayoga.wordpress.com

0 komentar:

Posting Komentar